Dinamikanews.net- Curug, sebuah kecamatan di Kabupaten Tangerang, merupakan salah satu wilayah yang mengalami transformasi cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Letaknya yang strategis—berada di antara pusat industri, kawasan pendidikan, dan permukiman modern seperti Gading Serpong dan Lippo Karawaci—membuat Curug menjadi titik penting dalam peta pembangunan Tangerang.
Namun, di tengah geliat pembangunan tersebut, saya melihat ada tantangan besar yang harus segera diatasi: ketimpangan antara kemajuan dan kenyamanan hidup masyarakat lokal. Di satu sisi, Curug berkembang dengan hadirnya pusat perbelanjaan, perumahan elit, dan akses pendidikan tinggi. Di sisi lain, masih ada jalan-jalan lingkungan yang rusak, kemacetan yang makin parah, dan ruang terbuka hijau yang semakin menyempit.
Sebagai warga yang tinggal atau mengenal wilayah Curug, saya percaya bahwa pembangunan tidak hanya soal membangun gedung-gedung tinggi atau jalan baru. Pembangunan seharusnya tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan, kenyamanan warga lama, dan pelestarian nilai-nilai sosial yang sudah ada sejak lama.
Curug juga memiliki potensi sosial yang besar. Masyarakatnya dikenal ramah, beragam secara budaya, dan memiliki semangat gotong royong. Sayangnya, potensi ini sering kali kurang terangkat karena lebih banyak perhatian difokuskan pada sektor komersial.
Saya berharap pemerintah daerah dan para pengembang bisa bekerja sama untuk membangun Curug dengan lebih bijak. Tidak hanya memikirkan keuntungan ekonomi jangka pendek, tapi juga kualitas hidup masyarakat jangka panjang. Dibutuhkan lebih banyak ruang hijau, transportasi publik yang efisien, dan pengelolaan sampah yang serius.
Curug bisa menjadi contoh kawasan pinggiran kota yang tumbuh modern tanpa kehilangan jati diri lokalnya asal dikelola dengan perencanaan yang adil, partisipatif, dan berkelanjutan.