google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Dodol Tenjo: Manisnya Warisan Rasa dari Perbatasan Bogor-Tangerang

Minggu, 25 Mei 2025 - 16:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dinamikanews.net – Ketika berbicara tentang oleh-oleh khas daerah, nama dodol Garut mungkin langsung terlintas di benak banyak orang. Namun, tak jauh dari hiruk pikuk ibu kota, di sebuah kecamatan bernama Tenjo yang berbatasan langsung antara Kabupaten Bogor dan Tangerang, tersimpan sebuah warisan kuliner manis yang tak kalah lezat: Dodol Tenjo. Dodol ini bukan hanya sekadar kudapan, melainkan cerminan kekayaan tradisi dan kesederhanaan rasa yang patut kita kenali.

Mengenal Dodol Tenjo: Lebih dari Sekadar Manisan

Dodol Tenjo, sama seperti dodol pada umumnya, adalah panganan legit berbahan dasar tepung beras ketan, gula merah, santan kelapa, dan kadang ditambahkan buah-buahan atau perasa alami lainnya. Proses pembuatannya yang panjang dan membutuhkan kesabaran adalah ciri khas yang membuatnya istimewa. Namun, Dodol Tenjo memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, maupun sejarahnya di wilayah Tenjo.

Konon, dodol ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Tenjo secara turun-temurun. Resepnya diwariskan dari generasi ke generasi, seringkali dengan sentuhan personal dari masing-masing keluarga yang menghasilkan variasi rasa yang kaya. Teksturnya kenyal namun lembut, dengan rasa manis yang pas dan aroma kelapa serta gula merah yang sangat menggoda. Beberapa produsen bahkan mengembangkan varian rasa seperti durian, nangka, atau wijen untuk menarik minat pasar yang lebih luas

Baca Juga :  Catat Kinerja Solid di Kuartal I Tahun 2025, Laba Jasa Marga Meroket 49,48 Persen

Proses Pembuatan yang Menjaga Tradisi

Keistimewaan Dodol Tenjo tak lepas dari metode pembuatannya yang masih sangat tradisional. Bahan-bahan alami dicampur dan dimasak dalam wajan besar di atas tungku kayu bakar. Proses pengadukan memakan waktu berjam-jam, bisa mencapai 6 hingga 8 jam, bahkan lebih, hingga adonan mengental sempurna, berwarna cokelat pekat, dan tidak lengket.

Pengadukan manual ini membutuhkan tenaga ekstra dan ketelatenan, karena tidak boleh berhenti dan harus dilakukan secara konsisten agar dodol matang merata dan tidak gosong di bagian bawah. Inilah yang memberikan dodol tekstur kenyal yang khas dan memastikan kualitasnya terjaga. Setelah matang, adonan dodol ditiriskan dan didinginkan sebelum dipotong-potong dan dikemas.

Dodol Tenjo: Oleh-Oleh Khas yang Belum Banyak Diketahui

Meskipun memiliki cita rasa yang otentik dan proses pembuatan yang unik, Dodol Tenjo belum sepopuler dodol dari daerah lain. Hal ini mungkin karena wilayah Tenjo yang berada di perbatasan dan belum terkenal sebagai sentra wisata kuliner. Namun, bagi Anda yang mencari oleh-oleh khas yang berbeda dan ingin mendukung produk lokal, Dodol Tenjo adalah pilihan yang sangat tepat.

Baca Juga :  Hadiri Hari Habitat Sedunia, Pj Bupati Masrofi ; Populasi penduduk Banjarnegara Diperkirakan bertambah 150 ribu dalam 20 tahun ke depan

Dodol ini sering dijual di toko oleh-oleh lokal, pasar tradisional, atau bahkan langsung dari rumah-rumah produksi di Tenjo dan sekitarnya. Kemasannya yang sederhana namun menarik membuat dodol ini cocok sebagai buah tangan untuk keluarga atau teman.

Pesona Rasa yang Mengajak Kembali ke Kesederhanaan

Mencicipi Dodol Tenjo tidak hanya memanjakan lidah dengan rasa manisnya, tetapi juga membawa kita kembali pada nilai-nilai kesederhanaan dan ketekunan yang tercermin dalam proses pembuatannya. Ini adalah bukti bahwa kekayaan kuliner Indonesia tak terbatas pada hidangan utama, tetapi juga pada camilan tradisional yang menyimpan cerita dan warisan budaya.

Jadi, jika suatu saat Anda melintasi wilayah Tenjo, baik dari arah Bogor maupun Tangerang, sempatkanlah untuk mencari dan mencicipi Dodol Tenjo. Rasakan manisnya warisan kuliner yang bertahan di tengah gempuran modernisasi, dan bawa pulang sepotong kelezatan yang akan mengingatkan Anda pada pesona daerah perbatasan ini.

 

Berita Terkait

Beresi Pupuk Subsidi, Tahroni Resmikan KPL
Pembangunan RKB SDN Kelapa Dua IV Kabupaten Tangerang Disorot: Keselamatan dan Kualitas Jadi Pertanyaan
IMM Kota Tngerang Geram Dengan Ucapan Lukman PLH Kadindikbud Banten
Duta Baca Siswa SMP di Kecamatan Teluknaga: Membangun Budaya Literasi di Kalangan Remaja
Gubernur Jateng Kunjungan di Brebes, Ahmad Luthfi: Brebes Bukan Lumbung Bawang Merah Saja
Serah Terima Jabatan Bupati Bangka Barat Periode 2025-2030 Dihadiri Oleh Mantan Bupati Bangka Barat
Peningkatan Kapasitas FKDM: Penguatan Peran Kewaspadaan Dini di Kecamatan Panongan
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat Periode 2025-2030

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:29 WIB

Beresi Pupuk Subsidi, Tahroni Resmikan KPL

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:57 WIB

Pembangunan RKB SDN Kelapa Dua IV Kabupaten Tangerang Disorot: Keselamatan dan Kualitas Jadi Pertanyaan

Senin, 16 Juni 2025 - 08:22 WIB

IMM Kota Tngerang Geram Dengan Ucapan Lukman PLH Kadindikbud Banten

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:38 WIB

Duta Baca Siswa SMP di Kecamatan Teluknaga: Membangun Budaya Literasi di Kalangan Remaja

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:46 WIB

Gubernur Jateng Kunjungan di Brebes, Ahmad Luthfi: Brebes Bukan Lumbung Bawang Merah Saja

Berita Terbaru