google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Keris Kebo Lajer Ageman cocok untuk bertani dan bercocok tanam

Senin, 20 Januari 2025 - 16:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keris adalah senjata tradisional di Indonesia. Ciri khasnya adalah bilahnya yang khas, sering kali lurus atau bergelombang, serta memiliki peran fungsional dan simbolis. Keris kebo lajer lebih dari sekedar senjata, juga merupakan warisan budaya dan kadang-kadang dianggap memiliki makna spiritual atau mistik.

Keris kebo lajer

Kalangan perkerisan dan  masyarakat awam yang mendapat peninggalan keris berdapur Kebo Lajer lantas mengaitkan keris ini dengan petani.  Cocok untuk bertani dan bercocok tanam.

Keris kebo lajer adalah jenis keris  yang mempunyai ciri  bilah lurus, tampilan lebih lebar, rata, dan terkadang agak melengkung.

Nama “kebo lajer” sendiri mengacu pada jenis bilahnya dan terkadang asal atau daerah produksinya. Kata “kebo” mengacu pada kerbau atau hewan besar yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan, dan “lajer” bisa merujuk pada bentuk lurus atau memanjang. Keris ini memiliki kekuatan spiritual atau pelindungan.

Tetapi lebih jauh dari itu, sebetulnya Kebo Lajer sesuai untuk siapa saja, seluruh lapisan masyarakat karena dapur ini mengajarkan tentang etos kerja, semangat kerja dan kejujuran serta kesederhanaan. Kebo Lajer adalah Kerbau yang lurus. Mungkin karena bentuk bilah keris ini lurus.

Kebo atau Kerbau membajak di sawah semenjak pagi.  istirahat sebentar lalu membantu petani sampai sore bekerja lagi. Kebo atau Kerbau Sifatnya kalem tidak seperti Banteng. petani tidak perlu mengikat bisa pulang ke kandang sendiri. Menunjukkan bahwa Kerbau melakukan pekerjaan dengan semangat kerja yang tinggi, sederhana dan jujur sehingga para petani mempercayai hal itu.

Baca Juga :  Selamat Jalan Ismet Rauf. Doaku Menyertaimu

Perspektif modern.

Demikian pula dengan kita, kehidupan di jaman sekarang menuntut semangat, etos kerja yang tinggi mencapai cita cita.

Tetapi kesemua itu perlu melakukan dengan kejujuran agar mendapat kepercayaan. Selain itu  tetap harus bisa menjalani hidup sederhana, tidak neko2 (tidak berlebihan) agar kita bisa merasakan hasilnya. Ketika mendapat rizki berlimpah tidak lantas foya2 dan lupa diri, ketika mendapat rizki sedikit tetap bisa mensyukurinya sebagai karunia Tuhan.

Ketika kita sudah menjalankan etos kerja atau semangat kerja itu  yang melandasi dengan kejujuran dan kesederhanaan, berjalan di jalur yang lurus sesuai aturan dan tata norma yang ada, maka hasil yang kita capai menjadi berkah, barokah bukan saja untuk kita pribadi tapi juga untuk keluarga dan masyarakat di sekitar kita.

Baca Juga :  Putri Bank Jatim dan PLN Awali Putaran Reguler Kedua di Bojonegoro

Para empu memberikan pesan  saat membabar sebuah pusaka berjuluk “Kebo Lajer” atau Mahesa Lajer di jaman dulu.

Berita Terkait

Petilasan Mbah Panjer Alas Jurug Sebagai Potensi Destinasi Wisata Religi di Kelurahan Tepus
Gunung Bromo: Keajaiban Alam Indonesia yang Memukau
Wamenpar Tekankan Pentingnya Kebersihan Destinasi untuk Ciptakan Pariwisata Berkualitas
Menpar Hadiri Pertemuan Menteri Pariwisata ASEAN di ATF 2025
Wisata Alam Banten, ini 15 Rekomendasinya
Keindahan Pasir Putih Pantai Wedi Ombo, Gunung Kidul
Dusun Kujon: Kolaborasi Kreatif untuk Budaya dan Ekonomi Lokal
Ruwatan Rambut Gimbal Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2024

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 01:02 WIB

Petilasan Mbah Panjer Alas Jurug Sebagai Potensi Destinasi Wisata Religi di Kelurahan Tepus

Rabu, 22 Januari 2025 - 00:49 WIB

Gunung Bromo: Keajaiban Alam Indonesia yang Memukau

Rabu, 22 Januari 2025 - 00:37 WIB

Wamenpar Tekankan Pentingnya Kebersihan Destinasi untuk Ciptakan Pariwisata Berkualitas

Rabu, 22 Januari 2025 - 00:30 WIB

Menpar Hadiri Pertemuan Menteri Pariwisata ASEAN di ATF 2025

Senin, 20 Januari 2025 - 16:02 WIB

Keris Kebo Lajer Ageman cocok untuk bertani dan bercocok tanam

Berita Terbaru