Surabaya, dinamikanews.net – Sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan etika tertib berlalu lintas di jalan tol, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Group menyelenggarakan acara Temu Pelanggan Jasamarga Transjawa Group Wilayah Jawa Timur Tahun 2024.
Acara temu pelanggan ini diselenggarakan di area Surabaya pada Hari Senin 16 Desember 2024 oleh 5 Anak Perusahaan Jalan Tol Jasamarga Transjawa Group di wilayah Jawa Timur yaitu PT Jasamarga Ngawi Kertosono, PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, PT Jasamarga Pandaan Tol, PT Jasamarga Pandaan Malang dan PT Jasamarga Gempol Pasuruan.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Dirlantas Polda Jawa Timur Lukman Cahyono, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Masyarakat Tulus Abadi, Kepala Seksi Lalu Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan, dan Pengawasan Ari Wibowo, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, Direktur Utama PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Rudi Kurniadi, Direktur Operasional JTT Pratomo Bimawan Putra, para Direktur Anak Perusahaan Jalan Tol Jasamarga Transjawa Group serta pejabat lainnya.
Selain dari pihak Badan Usaha Jalan Tol dan instansi pemerintah, temu pelanggan ini juga menghadirkan masyarakat komunitas truk, PO Bus, pengguna jalan tol Golongan I dan asosiasi pengusaha dengan total peserta sebanyak 160 orang.
Dalam sambutannya Direktur Utama JTT Rudi Kurniadi menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan temu pelanggan ini, “Kegiatan temu pelanggan ini merupakan wadah untuk berinteraksi langsung dengan pengguna jalan tol sekaligus bentuk sosialisasi pengelola jalan tol khususnya Jasamarga Transjawa Group Wilayah Timur untuk membangun budaya tertib berkendara di jalan tol agar keselamatan dapat terus meningkat,“ ujar Rudi. Kemudian Rudi meneruskan, “Jalan tol mempunyai peran strategis terhadap efisiensi logistik yang memerlukan tanggung jawab ketertiban bersama. Etika Tertib Berlalu Lintas kami yakini sebagai kunci keselamatan, kenyamanan dan kelancaran berkendara di jalan tol,” imbuhnya.
Direktur Operasional JTT Pratomo Bimawan Putra yang dalam acara ini menjadi salah satu narasumber, dalam paparannya, selain menyampaikan profil Jasamarga Transjawa Group Wilayah Timur, juga menyampaikan laporan terkait kejadian kecelakaan akibat tidak adanya etika tertib berlalu lintas di jalan tol, “Jasamarga Transjawa Group wilayah timur memiliki panjang jalan tol beroperasi sepanjang 260 Km membentang dari Ngawi, hingga Malang dan Pasuruan. Terdapat 42 gerbang tol dan 14 tempat istirahat,” ungkapnya.
“Dari data ruas-ruas jalan tol Jasamarga Transjawa Group Wilayah Timur yang dikumpulkan per Januari hingga Oktober 2024, sebanyak 60% terjadi kecelakaan tabrak belakang akibat disparitas kecepatan yang melibatkan kendaraan truk sebanyak 45%,” ujar Bima.
Selanjutnya Bima menegaskan,” Melihat situasi ini, perusahaan berupaya meningkatkan keselamatan di jalan tol melalui penerapan teknologi seperti penyediaan Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) Wilayah Jawa Timur, Incident Management System (IMS), Advanced Vehicle Control and Safety System (AVCSS), Weight in Motion, Speed Camera, Marka pengurang kecepatan, Singing Road, Jalur Penyelamat Darurat, Rumble Strip dan lainnya,“ ujar Bima.
Kepala Seksi Lalu Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan, dan Pengawasan Ari Prabowo juga menyampaikan paparannya, “Faktor penyebab kecelakaan tertinggi di jalan tol Trans Jawa pada tahun 2022 adalah faktor pengemudi yang didominasi oleh 2 faktor human error yaitu mengantuk dan tidak kompeten,” ulas Ari.
Hal senada disampaikan Wakil Dirlantas Polda Jatim AKBP Lukman Cahyono yang menyampaikan datanya, “Berdasarkan Analisa dan Evaluasi Laka Lantas Periode 2023 terdapat 29,3 juta kejadian kecelakaan dengan kejadian yang menonjol terjadi di jalan kolektor sebanyak 12,7 ribu dan jalur lokal sebanyak 9,8 ribu. Sedangkan di jalan tol tercatat sebanyak 301 kejadian,“ ungkap Lukman.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Masyarakat Tulus Abadi menyampaikan tanggapannya dengan mengacu data kecelakaan yang ada bahwa jalan tol sebenarnya sudah didesain baik dari sisi teknis maupun regulasi menjadi jalan tol yang mempunyai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Jika perusahan belum bisa memenuhi SPM maka pengusaha jalan tol tidak bisa menaikkan tarif tolnya. Tulus menyebutkan, “Forum seperti ini sangat bagus untuk membangun kesadaran masyarakat khususnya keselamatan berkendara sehingga literasi terkait keselamatan berlalu lintas dapat lebih dipahami. Hal yang perlu di garis bawahi adalah faktor etika yang menjadi cermin untuk mengontrol tingkat kecelakaan,“ kata Tulus.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno juga memberikan tanggapannya, “Jumlah komunitas truk yang beredar di jalan termasuk kecil namun tercatat mempunyai data kecelakaan yang tinggi. Hal ini menarik untuk dicermati lebih mendalam,” tuturnya.
Konsep acara temu pelanggan ini dikemas secara spesial karena terdapat 3 kegiatan yang menarik yaitu fun rally yang berpusat di Kantor PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, Site Visit Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) Wilayah Jawa Timur di Kantor Representative Office 3 Ruas Surabaya-Gempol dan dilanjutkan dengan Talkshow Etika Tertib Berlalu Lintas di Hall Radio Suara Surabaya.
Dengan mempertemukan pihak Kepolisian, Badan Usaha Jalan Tol, Regulator Jalan Tol dan pengguna jalan tol diharapkan terbentuk komitmen etika tertib berlalu lintas yang berkelanjutan sehingga dapat tercipta keamanan, kenyamanan dan kelancaran berkendara di jalan tol.
PT Jasamarga Transjawa Tol mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan, memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi daya dan bahan bakar sebelum memulai perjalanan serta beristirahat di tempat istirahat yang telah disediakan. Selalu berhati-hati dan menaati rambu-rambu selama dalam perjalanan.
Informasi lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group dapat diakses melalui One Call Center 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy 4.4 untuk pengguna iOS dan Android.(*)