google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Langkah Kementerian PANRB Mempersempit Kesenjangan Gender Dalam Birokrasi

- Reporter

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, dinamikanews.net – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sebagai leading sector dalam tata kelola SDM Aparatur memandang pentingnya perempuan dan laki-laki untuk memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini didominasi perempuan yakni sebesar 57 persen dari total ASN. Namun demikian, meskipun jumlah ASN perempuan mendominasi, representasi mereka dalam jabatan pemimpin atau jabatan struktural relatif rendah.

Menteri PANRB Rini Widyantini menyampaikan rendahnya representasi perempuan dalam jabatan pimpinan tinggi bukan semata-mata karena kurangnya kualifikasi. Penelitian PROSPERA telah mengidentifikasi beberapa hambatan utama yang dihadapi perempuan dalam mengembangkan karier di sektor publik. Hambatan yang dihadapi perempuan meliputi faktor keluarga, faktor individu, dan aspek budaya kerja.

“Secara garis besar, Kementerian PANRB mengupayakan kebijakan yang mendukung perempuan untuk memecahkan hambatan individual, kultural, dan kelembagaan. Sehingga harapannya akan terbuka jalan bagi perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka dalam kariernya sebagai ASN,” ujar Rini saat menjadi narasumber pada Seminar PIMTI yang mengangkat tema ‘Strategic Action Plan To Close The Gender Gap In Public Sector Leadership Roles’ secara daring, Kamis (05/12).

Baca Juga :  Menteri Basuki Sampaikan 4 Agenda Kerjasama Indonesia – Jepang

Kementerian PANRB telah menginisiasi beberapa kebijakan strategis dalam mendukung perempuan untuk mengatasi hambatan pengembangan karier. Pertama, ASN memiliki panduan budaya kerja yang terangkum dalam BerAKHLAK.

“Nilai-nilai BerAKHLAK sejatinya merupakan fondasi untuk membangun budaya kerja yang inklusif. Misalnya, nilai ‘Kompeten’ mendorong kita untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua ASN untuk mengembangkan potensi mereka, tanpa memandang gender,” ungkap Rini.

Nilai ‘Harmonis’ dan ‘Kolaboratif’ diterapkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi dan harassment, sehingga siapa saja akan merasa aman dan nyaman untuk berkontribusi. Nilai ‘Adaptif’ mendorong individu untuk menerima perspektif yang berbeda, termasuk perspektif perempuan, yang penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai perbedaan.

Kebijakan kedua, melalui Peraturan Menteri PANRB tentang Sistem Kerja, seluruh ASN pada Jabatan Fungsional dan Pelaksana diberikan kesempatan yang sama untuk dapat menjadi team leader, tanpa memandang gender, karena basis utamanya adalah keahlian dan kompetensi. Sistem tersebut membuka kesempatan yang luas bagi ASN perempuan untuk dapat menjadi team leader/ketua tim, yang sekaligus sebagai wadah melatih kemampuan manajerial pegawai untuk ke depannya menjadi Pejabat Pimpinan Tinggi.

Baca Juga :  Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Jalan, PT Jasamarga Transjawa Tol Lakukan Rekonstruksi Jembatan di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek

“Kebijakan lainnya, melalui Peraturan Presiden tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai ASN, Bapak Presiden telah memberikan pengaturan bahwa Pegawai ASN dapat melaksanakan tugas kedinasan secara fleksibel, baik secara lokasi dan/atau waktu. Hal ini memberikan kesempatan bagi pegawai ASN perempuan, khususnya bagi yang telah berkeluarga untuk dapat menyeimbangkan agenda pekerjaan, tanpa mengabaikan perannya dalam keluarga,” jelas Rini.

Selain itu, pada kebijakan terbaru yakni lewat RPP Manajemen ASN mengatur ketentuan cuti bagi ASN pria yang mendampingi istrinya melahirkan. Kebijakan ini merupakan pesan kuat bahwa peran pengasuhan anak yang seringkali dibebankan pada perempuan sehingga menjadi hambatan dalam pengembangan karier, kini menjadi tanggung jawab bersama.

Mengakhiri sambutannya, Rini meminta dukungan aktif semua pihak pada upaya memperkuat peran perempuan dalam birokrasi. “Perubahan budaya yang mendalam membutuhkan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat, mulai dari dari keluarga, masyarakat, termasuk swasta dan civil society. Bersama-sama, kita dapat membangun lingkungan yang inklusif dan memberdayakan bagi perempuan, sehingga mereka dapat mencapai potensi penuhnya sebagai ASN,” tandasnya. (rum)

Berita Terkait

81 Mufasir Qur’an Berbahasa Inggris dan Indonesia Konsentrasi Tunjukan Kecakapan di MTQ KabupatenTangerang
Menteri Abdul Kadir Karding Apresiasi Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Pilar: Kami Siap Dukung Penuh
Lantik 31 Pejabat Pejabat Administrator dan Pengawas, Dr. Nurdin: Penyegaran untuk Performa Makin Optimal
Hari Kesadaran Nasional kembali diperingati Polres Brebes
Pj. Wali Kota Ajak Masyarakat Manfaatkan Diskon Pajak HUT Kota Tangerang
Temui Pendemo, Pj Wali Kota Tegaskan Komitmen Layani Masyarakat
Pj Wali Kota Temui THL yang Tidak Lolos Tes, Pemkot Tangerang Siap Usulkan Perubahan Status PPPK
Kapolresta Tangerang Dampingi Ombudsman RI Mengecek Pagar Laut Misterius
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:06 WIB

81 Mufasir Qur’an Berbahasa Inggris dan Indonesia Konsentrasi Tunjukan Kecakapan di MTQ KabupatenTangerang

Jumat, 17 Januari 2025 - 14:55 WIB

Menteri Abdul Kadir Karding Apresiasi Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Pilar: Kami Siap Dukung Penuh

Jumat, 17 Januari 2025 - 14:44 WIB

Lantik 31 Pejabat Pejabat Administrator dan Pengawas, Dr. Nurdin: Penyegaran untuk Performa Makin Optimal

Jumat, 17 Januari 2025 - 14:26 WIB

Pj. Wali Kota Ajak Masyarakat Manfaatkan Diskon Pajak HUT Kota Tangerang

Jumat, 17 Januari 2025 - 14:21 WIB

Temui Pendemo, Pj Wali Kota Tegaskan Komitmen Layani Masyarakat

Berita Terbaru

Nasional

Penggunaan Dana Zakat Harus Transparan dan Tepat Sasaran

Jumat, 17 Jan 2025 - 15:16 WIB