Bandung, Dinamikanews.net- Selain suara satwa, ternyata ada “keributan” lain di Bandung Zoo. Dua kubu, yaitu manajemen lama dan manajemen baru, sama-sama mengklaim sebagai pengelola sah kebun binatang legendaris ini.
Adu klaim ini menciptakan suasana tegang seperti perebutan wilayah kekuasaan di antara dua kelompok singa. Manajemen baru berdalih mereka hanya ingin mengamankan aset milik Pemerintah Kota Bandung.
Namun, manajemen lama tidak mau kalah dan tetap berkeras mempertahankan kendali. Konflik ini bahkan sudah masuk ke ranah hukum. Bukanya memberi makan hewan, dua orang dari manajemen lama kini justru berstatus terdakwa karena dugaan korupsi. Mereka dituduh memperkaya diri sendiri, bukan merawat satwa.
Sungguh ironis, Bandung Zoo yang seharusnya menjadi tempat edukasi dan hiburan kini malah menjadi panggung drama perebutan takhta. Semoga proses hukum bisa berjalan cepat, tidak seperti kura-kura.
Kabar Baik di Tengah Konflik: Satwa Tetap Terurus
Di tengah konflik yang sedang berlangsung, ada kabar baik mengenai kondisi satwa. Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari, Sulhan Syafi’i, memastikan bahwa prioritas utama mereka adalah merawat semua satwa, terutama bayi-bayi yang membutuhkan perhatian khusus.
“Alhamdulillah para keeper diperkenankan masuk untuk memberi makan, karena kita memiliki belasan bayi satwa, karnivora, dan orang utan yang perlu diberi susu tiap tiga jam sekali,” ujar Sulhan, seperti dilansir dari detikJabar pada Jumat (8/8).