google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Fatmawati: Kisah Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih

Kamis, 7 Agustus 2025 - 14:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Dinamikanews.net- Bendera Merah Putih bukan hanya simbol negara, tetapi juga lambang keberanian dan kesucian yang penuh makna sejarah. Di balik pengibaran bendera saat Proklamasi 17 Agustus 1945, ada peran besar Fatmawati, istri Presiden Soekarno.

Fatmawati menjahit sendiri bendera pusaka yang dikibarkan pertama kali di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Walau tidak sesuai ukuran standar, bendera itu menjadi simbol sakral bagi bangsa Indonesia.

Sebelum kemerdekaan, Soekarno dan Fatmawati berdiskusi tentang bahan dan ukuran bendera. Karena sulitnya mendapatkan kain, Fatmawati meminta bantuan Chairul Bahri untuk menghubungi Shimizu, tokoh Jepang pro-kemerdekaan.

Baca Juga :  Dukung Diskresi Kepolisian, JTT Perpanjang Contraflow KM 65 s.d KM 47 Arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Shimizu berhasil membantu memperoleh kain dari gudang militer Jepang. Fatmawati lalu menjahit bendera itu menggunakan mesin jahit tangan, meski saat itu ia tengah hamil besar.

Dalam buku Catatan Kecil Bersama Bung Karno (2016), Fatmawati menceritakan, ia mendengar teriakan bendera belum ada. Fatmawati segera mengambil bendera yang telah dijahitnya satu setengah tahun sebelumnya saat mengandung Guntur Soekarnoputra.

Baca Juga :  Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi

Bendera itu diserahkan kepada panitia upacara, termasuk Kolonel Latief Hendraningrat dan Sudiro. Fatmawati menyelesaikan jahitan bendera tersebut dalam waktu dua hari.

Dalam buku Berkibarlah Benderaku (2003) karya Bondan Winarno, dijelaskan Fatmawati menjahit sambil meneteskan air mata. Saat itu, ia sedang hamil besar dan menjahit dengan kondisi fisik yang lemah.

Pengorbanannya menjadi simbol cinta tanah air yang mendalam. Kini, bendera pusaka itu dirawat sebagai warisan sejarah bangsa yang penuh makna.

Berita Terkait

Jelang HUT RI Ke-80, Dinkes dan Dishub Brebes, Gelar Bakti Sosial Cek Kesehatan Gratis
PSK Dikenakan Pajak! Begini Respon Hotman Paris
Daftar Enam Perwira TNI yang Jabat Dangrup Kopassus
NasDem Tegaskan Dukung Penuh Pemerintahan Presiden Prabowo
Berebut Kendali Pengelola Kebun Binatang Bandung Berujung Bentrok
Kejutan Di Surabaya! PSIM Jogja Tekuk Persebaya Lewat Gol Dramatis di Menit Akhir
KPK Mengungkapkan Penyelidikan Kasus Kuota Haji Sudah Masuk Babak Akhir
Kunci Indonesia Maju, Wamendiktisaintek Dorong Hilirisasi Riset

Berita Terkait

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 22:35 WIB

Jelang HUT RI Ke-80, Dinkes dan Dishub Brebes, Gelar Bakti Sosial Cek Kesehatan Gratis

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 12:28 WIB

PSK Dikenakan Pajak! Begini Respon Hotman Paris

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 11:14 WIB

Daftar Enam Perwira TNI yang Jabat Dangrup Kopassus

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 09:57 WIB

NasDem Tegaskan Dukung Penuh Pemerintahan Presiden Prabowo

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 06:45 WIB

Berebut Kendali Pengelola Kebun Binatang Bandung Berujung Bentrok

Berita Terbaru

Berita

PSK Dikenakan Pajak! Begini Respon Hotman Paris

Sabtu, 9 Agu 2025 - 12:28 WIB

Berita

Daftar Enam Perwira TNI yang Jabat Dangrup Kopassus

Sabtu, 9 Agu 2025 - 11:14 WIB