google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Festival Budaya 2025 Jadi Polemik Lantaran Tidak Mencerminkan Budaya Tangerang Sebagai Kearifan Lokal

Senin, 8 Desember 2025 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Festival Budaya 2025 Jadi Polemik Lantaran Tidak Mencerminkan Budaya Tangerang Sebagai Kearifan Lokal

Festival Budaya 2025 Jadi Polemik Lantaran Tidak Mencerminkan Budaya Tangerang Sebagai Kearifan Lokal

Dinamikanews.net |Telah Usai acara bergengsi dan Tahunan Festival Budaya 2025. Akhirnya menjadi Polemik Lantaran Tidak Mencerminkan Budaya Tangerang Sebagai Kearifan Lokal, Diduga terkesan poya – poya atau buang buang anggaran saja. Senin (08/12/2025).

Sejatinya festival budaya yang akan di laksanakan 27 – 29 Oktober 2025, molor dan di gelar pada tanggal 05 – 07 November 2025, yang berlokasi di perantara halaman Mall Modernland, terkesan lebih ke pesta hiburan di tengah tengah duka rakyat indonesia yg kena musibah di Sumatera bahkan tidak mencerminkan budalan kearifan lokal.

Hal ini menjadikan sorotan publik, Hilman Santosa, Aktifis Poros Tengah Tangerang (Portas), menegaskan. “Yang namanya pesta budaya ya budaya tangerang yang harus dipertontonkan. Bukan undang artis ibukota yang notabene menghabiskan anggaran dan lebih ke pesta pora mana, lantaran dikala wilayah barat indonesia (Sumatera,red) sedang tertimpa bencana alam,” tegasnya.

Lebih lanjut lagi, Kang Hilman kerap disapanya, menjelaskan. Dengan anggaran ratusan juta kearifan lokal harus di tampilkan. Sehingga biaya anggaran relatif kecil bahkan terkesan tidak mencerminkan kaidah budayanya. Sehingga acara Festival budaya tidak mencerminkan budaya Tangerang tidak ada akan tetapi hanya menonjolkan ke hura – hura dan tidak bermanfaat. Tegasnya.

Baca Juga :  Mengemudi Tanpa SIM? Ibarat Terbang Tanpa Lisensi!

“Ya, mudah – mudahan ada festival baru lagi, seperti Festival Nataru atau Festival Akhir Tahun Baru(ATB,red) biar terkesan Kota Tangerang wilayah kaya anggaran dan peduli terhadap budaya serta musik dengan konsep Happy Pesta Pora dan No Kearifan Lokal,” imbuhnya.

Hal sama juga di katakan, Musisi Tangerang Raya Ncing Oji Kegiatan budaya seharusnya tidak hanya menjadi seremonial tanpa makna. Pemerintah diharapkan lebih peka dan mampu memanfaatkan momentum untuk menunjukkan kepedulian sosial.

“Harusnya sering-seringlah berdiskusi. Ajak perwakilan pelaku seni dari berbagai bidang. Jangan semena-mena menentukan konsep tanpa melibatkan kami,” tegas Ncing Oji.

Ia mencontohkan, banyak band dan musisi Tangerang yang berkualitas, bahkan sering tampil di berbagai daerah, namun justru tidak dilibatkan dalam event di Tangerang. Seperti apa yang di bicarakan walikota berkolaborasi.

“Kota Tangerang banyak band-band keren. Libatkan mereka, berikan ruang. Pemerintah juga bisa bikin event tahunan yang mengakomodasi semua pelaku seni. Kasih panggung buat teman-teman,” ungkapnya.

Baca Juga :  Haidar Alwi Kutuk Hasto Kristiyanto yang Dinilai Berupaya Melakukan Pembunuhan Karakter Terhadap Jokowi

Ncing Oji, juga menyinggung divisi budaya pada Dinas terkait yang menurutnya perlu berbenah total.

“Ya harus direvisi lagi lah divisinya. Mereka kan punya kewenangan, punya fasilitas. Tapi kok budaya malah dipotong-potong? Banyak karya dari teman-teman yang tidak pernah diangkat,” tuturnya.

Ia berharap Pemkot Tangerang ke depan lebih terbuka dan menjalankan fungsi pembinaan terhadap seniman lokal.

Terlepas dari kekecewaan tersebut, Ncing mengungkapkan bahwa dirinya bersama rekan-rekan musisi saat ini tengah membangun Lintas Komunitas Musik Tangerang Raya yang segera berjalan secara legal setelah turunnya akta notaris.

“Kami bergerak sesuai basic kami. Saya mengkomunikasikan teman-teman musik se-Tangerang Raya. Ini wadah agar kita bisa melangkah bersama,” ucapnya.

Di akhir percakapan, Ncing memberi pesan kepada pemerintah daerah agar lebih serius memperhatikan pelaku seni lokal.

“Saya sebagai seniman musik berharap pemerintah melibatkan yang belum tersentuh. Ajak bicara, libatkan, supaya kegiatan budaya benar-benar mencerminkan budaya Tangerang,” tutupnya.

 

Red KJK

Berita Terkait

Heriyanto Pimpin KWRI DPC Kab. Tangerang
KEBAKARAN GEDUNG TERRA DRONE , TELAN KORBAN 22 ORANG
Matel Berkeliaran Di Curug, Ketua FJB Minta Pemkab Tangerang Dan APH Bertindak Tegas
Sekolah dan Lembaga Pendidikan di Wonosobo dapat Penghargaan dari GeoDipa, Ini Alasannya..
Pungli Korban Bencana, 2 Pegawai RSUD FL Tobing Dipecat
Lomba ‘Mamaca’ Manaqib Syech Abdul Qadir Jaelani
Hari Anti Korupsi 2025: Pesan Tegas Abraham Garuda Laksono untuk Generasi Muda Indonesia
Kemendes dan KLH Kolaborasi Wujudkan Desa Bebas Sampah

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:48 WIB

Heriyanto Pimpin KWRI DPC Kab. Tangerang

Rabu, 10 Desember 2025 - 00:14 WIB

KEBAKARAN GEDUNG TERRA DRONE , TELAN KORBAN 22 ORANG

Selasa, 9 Desember 2025 - 14:17 WIB

Matel Berkeliaran Di Curug, Ketua FJB Minta Pemkab Tangerang Dan APH Bertindak Tegas

Selasa, 9 Desember 2025 - 12:37 WIB

Sekolah dan Lembaga Pendidikan di Wonosobo dapat Penghargaan dari GeoDipa, Ini Alasannya..

Selasa, 9 Desember 2025 - 10:43 WIB

Lomba ‘Mamaca’ Manaqib Syech Abdul Qadir Jaelani

Berita Terbaru

Berita

Heriyanto Pimpin KWRI DPC Kab. Tangerang

Rabu, 10 Des 2025 - 15:48 WIB

Berita

KEBAKARAN GEDUNG TERRA DRONE , TELAN KORBAN 22 ORANG

Rabu, 10 Des 2025 - 00:14 WIB