Kepala desa Cisereh kecamatan Tigaraksa memberikan tanggapan terkait tuduhan kelompok tani (POKTAN) yang menurut mereka selama 17 tahun tidak pernah mendapat bantuan dari desa.
“Menurut mereka dari tahun 2008 kelompok tersebut tidak pernah mendapat bantuan dari pihak desa sedangkan saat itu kades yang menjabat mulai dari kades Anim, setelah itu di pimpin oleh Kardi, dilanjutkan oleh PLH Irwan selama 1 tahun lebih. Sedangkan kami baru masuk menjabat akhir tahun 2018,”ucap kades Cisereh
Ia juga menambahkan, sedangkan kelompok tani tersebut kami tidak tahu keberadaannya, sebab selama saya menjabat mereka tidak pernah datang untuk konfirmasi bahwa mereka itu kelompok tani yang terdaftar di desa
Bahkan sampai saat ini. Mereka tidak pernah mengajukan permohonan bantuan apapun perihal kebutuhan kelompok tani tersebut.seperti peralatan pertanian dan lainnya.
“Baru setelah kami ingin membentuk kelompok tani baru. Baru muncul kembali nama kelompok tani tersebut. Bahkan yang kami dengar sebagian anggotanya sudah pada meninggal dunia,”ucap Iik sapaan akrabnya
Bahkan yang kami dengar kelompok tani tersebut sudah mempunyai dua buah mesin traktor. Apabila petani ingin menggunakan traktor tersebut harus sewa,
yang lebih parah lagi. Ada warga jambu mengatakan, Ada sebagian warga yang di minta KTPnya untuk mengambil pupuk subsidi, tapi setelah ada pupuk tersebut warga yang di minta KTP tidak mendapatkan pupuk tersebut

















