Brebes, Dinamikanews.net – Setelah empat tahun berjuang keras, Kabupaten Brebes akhirnya meraih predikat “Sangat Inovatif” dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 Kementerian Dalam Negeri. Ini adalah pencapaian bersejarah bagi Brebes, yang sebelumnya merupakan satu-satunya daerah di Jawa Tengah dengan status “Kurang Inovatif”.
Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan kesungguhan seluruh elemen pemerintah daerah, yang telah bekerja sama untuk meningkatkan skor Indeks Inovasi Daerah (IID) Brebes. Tahun 2025 menjadi tahun bersejarah bagi Brebes, karena batas minimal kategori Sangat Inovatif naik menjadi 65,01, dari sebelumnya 60,01. Meski skor resmi belum diumumkan Kemendagri, predikat yang diterima menunjukkan bahwa Brebes telah melampaui ambang batas baru tersebut dan memenuhi target capaian IID 2025 seperti yang ditetapkan oleh Kemendagri.
Kepala Bapperida Kabupaten Brebes, Dra. Tety Yuliana, M.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas capaian ini. “Alhamdulillah, Brebes akhirnya pecah telur. Dari satu-satunya kabupaten yang berstatus kurang inovatif di Jawa Tengah, hari ini kita naik kelas menjadi daerah sangat inovatif,” ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama yang solid antara seluruh OPD dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Perjuangan Brebes untuk mencapai predikat ini tidaklah mudah. Tim Bapperida dan seluruh OPD telah bekerja keras untuk meningkatkan skor Indeks Inovasi Daerah (IID) Brebes. Mereka telah melakukan berbagai langkah strategis, mulai dari pendataan inovasi, penyusunan rancang bangun inovasi, penguatan regulasi, hingga penataan sistem monitoring dan verifikasi. Berbagai inovasi dari OPD, puskesmas, dan rumah sakit terus dikembangkan, menunjukkan ekosistem inovasi daerah yang semakin matang.
Nurul Hidayat, S.H., M.T, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA) Bapperida, menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil kerja kolektif yang sangat intens. “Segala upaya sudah kami lakukan untuk mendongkrak skor IID Brebes. Mulai dari menjalin kerja sama KKN dengan perguruan tinggi, penguatan regulasi, peningkatan jumlah dan kualitas inovasi, hingga replikasi inovasi ke daerah lain,” ungkapnya.
Dengan pencapaian ini, Brebes membuktikan bahwa daerahnya bisa bangkit, mengejar ketertinggalan, dan berlari cepat. Namun, pekerjaan belum selesai. Tantangan selanjutnya adalah memastikan setiap inovasi benar-benar memberi dampak bagi masyarakat dan terus berkelanjutan. “Brebes sudah berhasil masuk kategori sangat inovatif, namun pekerjaan kita belum selesai. Tantangan selanjutnya adalah memastikan setiap inovasi benar-benar memberi dampak bagi masyarakat dan terus berkelanjutan,” tambah Nurul Hidayat.
Pencapaian ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Brebes telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kesungguhan, tidak ada yang tidak mungkin. (D. Miranoor)

















