Brebes, Dinamikanews.net – Banjir rob di Desa Randusanga Kulon, Brebes, adalah fenomena tahunan yang menyebabkan permukiman warga tergenang air laut. Banjir ini terjadi karena naiknya air pasang yang diperparah oleh faktor seperti abrasi pantai dan kondisi pesisir yang rusak. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, ratusan rumah warga dan bahkan sekolah terendam, peralatan rumah tangga dan kendaraan sepeda maupun yang bermotor juga kena dampaknya banyak yang berkarat.
Penyebab utama
Naiknya air pasang Ini adalah penyebab utama banjir rob, yang merupakan fenomena tahunan di wilayah pesisir.
Abrasi dan kerusakan pesisir
Kerusakan kawasan pesisir akibat abrasi memperparah masuknya air laut ke daratan, padahal kondisi sungai Sigeleng sendiri sudah cukup dalam.
Dampak banjir
Permukiman warga tergenang, banjir sering kali merendam rumah warga, terutama di lingkungan seperti RW 01 dan RW 02.
Aktivitas banyak yang terganggu, Warga di sekitar mengalami kesulitan karena akses jalan terendam dan dapur rumah mereka tergenang. Beberapa sekolah dasar di Desa Randusanga Kulon juga tergenang banjir, selain permukiman, lahan tambak ikan dan rumput laut juga sering terdampak karena tanggulnya tak terlihat akibat banjir rob yang besar.
Beberapa kali dari pihak Pemerintah Kabupaten Brebes dan relawan seperti PMI dan lainnya telah menyalurkan bantuan seperti makanan, family kit, dan terpal, namun semua itu hanyalah solusi kecil yang sifatnya hanya pelipur lara.
Harapan warga: Warga berharap pemerintah serius dalam penanganan banjir, termasuk pembangunan tanggul penahan rob, agar masalah ini dapat teratasi secara permanen.
Banjir Rob yang kerap terjadi setiap saat dan diperparah dengan saat hujan akibat air tawar dan air asin bertabrakan membuat sungai Sigeleng meluap, memperparah genangan air di pemukiman warga Randusanga Kulon.
Dulu dari pihak pemerintah pernah menuturkan menuturkan, telah disiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar guna pembangunan penahan rob oleh Pemerintah Pusat sepanjang pantai di lima Kecamatan yakni Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari dan Brebes tapi sampai sekarang tak kunjung realisasi. (D. Miranoor)

















