Banyuwangi DinamikaNews, Jumat 24 Oktober 2025 – Pengajian rutin tiga bulanan Sholawat Nariyah 4444 kembali digelar di Desa Kalibaru Kulon dan Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru. Acara ini menjadi momen spiritual yang dinantikan masyarakat karena mampu mempererat ukhuwah dan menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Pesan KH. Muhammad Tamim Sofyan: Sholawat dan Pendidikan Pesantren
Dalam tausiyahnya, KH. Muhammad Tamim Sofyan mengajak jamaah untuk memahami makna mendalam dari sholawat. Menurut beliau, bersholawat bukan sekadar bacaan lisan, tetapi juga cermin kecintaan kepada Rasulullah SAW yang menumbuhkan kekuatan iman dan karakter.

Selain itu, beliau menegaskan pentingnya pendidikan pesantren sebagai pusat pembentukan akhlak dan ilmu. Pesantren, lanjut KH. Tamim, berperan menjaga moral generasi muda di tengah derasnya arus modernisasi dan perubahan sosial.
Refleksi Spiritualitas dan Ilmu
Sholawat memiliki makna doa dan penghormatan kepada Nabi. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab: 56 agar umat Islam senantiasa bersholawat. Oleh karena itu, membaca sholawat menghadirkan rahmat, menghapus dosa, dan membuka jalan syafaat di akhirat.
Di sisi lain, pendidikan pesantren menumbuhkan keseimbangan antara ilmu dunia dan akhirat. Santri belajar disiplin, keikhlasan, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pesantren melahirkan generasi yang kuat secara spiritual dan tangguh menghadapi tantangan zaman.
Pesan Penutup dan Harapan
KH. Tamim menutup ceramahnya dengan ajakan agar masyarakat terus menghidupkan majelis ilmu dan sholawat. Bahkan, beliau menegaskan bahwa sholawat menjadi energi spiritual yang mampu menyatukan umat dan membawa kedamaian bagi seluruh alam. // Wiji Hariyanto SISKOM-PN


















