Riau, Dinamikanews.net – Kebakaran hutan dan lahan kembali melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau, memicu kabut asap yang mengganggu jarak pandang dan membahayakan kesehatan masyarakat. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan berbagai pihak dan menjadi perhatian serius karena berdampak luas terhadap aktivitas harian warga.
Kebakaran hutan di Riau kini juga menjadi sorotan internasional karena asap lintas batas yang sampai ke negara tetangga. Di Kabupaten Rokan Hilir, Bupati H. Bistamam bersama Wakil Bupati Jhony Charles mengungkapkan jumlah titik api melonjak drastis dari 22 menjadi 77 titik. Lonjakan ini menjadi sinyal perlunya penanganan terpadu dan cepat di lapangan.
Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status darurat kebakaran hutan dan lahan untuk mempercepat pengerahan sumber daya dan koordinasi lintas instansi. Kebijakan ini diharapkan mampu mengendalikan penyebaran api sebelum semakin meluas.
Kabut asap yang pekat tidak hanya berdampak pada kesehatan pernapasan masyarakat, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan berkendara di jalan raya. Akses transportasi darat, khususnya jalur lintas kabupaten dan provinsi, ikut terganggu sehingga memerlukan kewaspadaan ekstra dari seluruh pengendara.

Menanggapi kondisi ini, Donal Antoni Sitorus selaku pengurus SISKOM‑PN Provinsi Riau mengimbau para sopir angkutan antar kota dan antar provinsi (AKAP) untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia menekankan, jika menemukan indikasi kebakaran di jalur perjalanan, pengemudi harus segera melaporkannya kepada pihak berwenang.
“Pelaporan cepat sangat krusial untuk mencegah kebakaran meluas dan mengurangi risiko kecelakaan akibat kabut asap,” tegasnya.
Sumber Berita : SISKOM-PN Riau