google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Uji Coba Teknologi Insinerator Ramah Lingkungan untuk Atasi Sampah

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangerang, Dinamikanews.net- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), berhasil menguji coba teknologi pengolahan sampah insinerator. Bekerja sama dengan perusahaan terkemuka dari Korea Selatan, teknologi insinerator ini terbukti mengurangi volume sampah secara signifikan, terutama di area pemukiman.

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menyatakan uji coba di Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) Mutiara Bangsa, Cipondoh, memenuhi standar mutu lingkungan hidup yang ketat. “Pemkot Tangerang akan terus mengeksplorasi dan mengkaji upaya mengurangi sampah rumah tangga dari sumbernya. Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan adalah prioritas kami,” ujar Sachrudin pada Kamis (3/7/25).

Kepala DLH Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menambahkan, uji coba teknologi insinerator telah melalui pengkajian ilmiah mendalam dan lulus uji emisi. Hasilnya, gas buang aman bagi kesehatan lingkungan. Langkah ini menempatkan Pemkot Tangerang sejajar dengan negara-negara maju seperti Singapura, Jepang, Jerman, dan Belanda dalam pengelolaan sampah modern.

Baca Juga :  Komedian Mpok Alpa meninggal dunia

“Kami berkomitmen menyelesaikan masalah sampah dari hulu. Inovasi seperti teknologi insinerator yang ramah lingkungan ini menjadi solusi. Sebelumnya, kami melakukan uji emisi bersama Sucofindo yang bereputasi tinggi. Hasilnya sangat aman bagi lingkungan sekitar,” tegas Wawan.

Keunggulan Teknologi Insinerator dalam Pengelolaan Sampah di Tangerang

Pemanfaatan teknologi insinerator menawarkan berbagai keuntungan signifikan dalam pengelolaan sampah, antara lain:

  1. Pengurangan Volume Sampah Drastis: Teknologi insinerator mengurangi volume sampah hingga sekitar 90%, dengan residu yang sangat minim (sekitar 0,1% dari hasil uji coba). Ini adalah solusi efektif mengurangi beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing yang kian padat.
  2. Penghancuran Bahan Berbahaya: Suhu tinggi pada insinerator secara efektif menghancurkan bakteri, virus, dan patogen berbahaya dalam sampah. Ini meminimalkan risiko penyebaran penyakit dan dampak negatif sampah di lingkungan.
  3. Pengurangan Emisi Metana: Dengan mengurangi jumlah sampah yang membusuk di TPA Rawa Kucing, insinerator secara langsung mengurangi emisi gas metana yang berbahaya bagi lingkungan.
  4. Mengurangi Ketergantungan pada TPA Rawa Kucing: Teknologi ini menjadi terobosan baru dalam pengelolaan sampah dari hulu. Ini mengurangi tekanan pada TPA Rawa Kucing yang kapasitasnya hampir mencapai batas maksimal.
  5. Kontrol Emisi yang Unggul: Insinerator modern memiliki sistem kontrol emisi canggih, seperti filter tas, scrubber, dan injeksi karbon aktif. Sistem ini menjamin polutan berbahaya dari gas buang hilang, menjadikan proses pengolahan sampah lebih aman dan sesuai standar mutu lingkungan hidup.
  6. Potensi Pemanfaatan Sumber Energi (Waste-to-Energy): Selain keuntungan di atas, teknologi insinerator juga berpotensi menjadi sumber energi alternatif. Konsep waste-to-energy memungkinkan uap dari pembakaran sampah menggerakkan turbin, menghasilkan listrik bagi masyarakat.
Baca Juga :  Eri Cahyadi Terpilih Kembali Jadi Ketua Dewan Pengurus APEKSI 2025-2030

Dengan inovasi teknologi insinerator ini, Pemkot Tangerang menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Berita Terkait

Pengendara Motor, Tabrak Kaca Indomaret Hingga Berantakan: Ini Kata Saksi Mata
Tasyakuran Kampung Sukanegara Semarak dengan Pengajian Akbar dan Kehadiran Tokoh Daerah
Raisya Rasendria Tsaniah Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional “Jakarta Arisaka Championship 2025”
Genjot Pendapatan, Bapenda Banten Gelar Razia Pajak Kendaraan dan Alat Berat Mulai November–Desember 2025
Pastikan Kemudahan Layanan, Pemerintah Lakukan Evaluasi Piloting Program Digitalisasi Bansos
Warga Desa Sarakan Keluhkan Kabel Wi-Fi Berantakan dan Tiang Tanpa Izin
Ketua DPC LSM Seroja, Muhidin, Apresiasi Keberhasilan Kecamatan Pakuhaji Raih Juara Umum di Porkab Tangerang
Bupati Tangerang Tinjau Pembangunan Pompa Air di Bencongan Kelapa Dua

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 20:47 WIB

Pengendara Motor, Tabrak Kaca Indomaret Hingga Berantakan: Ini Kata Saksi Mata

Minggu, 16 November 2025 - 06:08 WIB

Tasyakuran Kampung Sukanegara Semarak dengan Pengajian Akbar dan Kehadiran Tokoh Daerah

Sabtu, 15 November 2025 - 16:09 WIB

Genjot Pendapatan, Bapenda Banten Gelar Razia Pajak Kendaraan dan Alat Berat Mulai November–Desember 2025

Jumat, 14 November 2025 - 13:19 WIB

Pastikan Kemudahan Layanan, Pemerintah Lakukan Evaluasi Piloting Program Digitalisasi Bansos

Jumat, 14 November 2025 - 09:54 WIB

Warga Desa Sarakan Keluhkan Kabel Wi-Fi Berantakan dan Tiang Tanpa Izin

Berita Terbaru