google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

“SOPIR SAK INDONESIA DIPENJARA, RUTAN ORA AMOT” Sopir Truk Kulon Progo Gelar Aksi Mogok. 

Jumat, 20 Juni 2025 - 09:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kulon progo, Dinamikanews.net – Puluhan sopir truk dari berbagai daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi mogok di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), tepatnya di sekitar Pertigaan Congot, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon Kulon Progo, Kamis (19/6/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap penerapan kebijakan Zero Over Dimension Over Load (Zero ODOL) yang dinilai tidak adil dan merugikan para sopir.

Aksi damai yang berlangsung sejak pagi ini diwarnai dengan berbagai spanduk protes, salah satunya bertuliskan:

“SOPIR SAK INDONESIA DIPENJARA, RUTAN ORA AMOT”

(Artinya: “Jika semua sopir Indonesia dipenjara, penjara tidak akan mampu menampung.”

Tulisan tersebut menggambarkan rasa frustasi dan amarah para pengemudi yang merasa dikambinghitamkan atas pelanggaran ODOL, padahal mereka hanya menjalankan perintah dari pengusaha atau pemilik kendaraan.

Winarto, Penasihat Persatuan Driver Kulon Progo (PDKP) yang juga bertindak sebagai koordinator lapangan dalam aksi ini, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dalam implementasi kebijakan Zero ODOL. Ia menegaskan bahwa para sopir pada dasarnya tidak menolak aturan, karena aturan ODOL sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) bisa dipahami dan diterima.

Baca Juga :  Jamasan Pusaka di Kulon Progo, Ada Tombak Pakualaman-Keraton Jogja

Namun dalam praktiknya, menurut Winarto, penegakan hukum masih cenderung tebang pilih, dan kerap menjadikan sopir sebagai satu-satunya pihak yang disalahkan. “Kami tidak menolak aturan, yang kami tolak adalah cara pelaksanaannya yang tidak adil. Sopir terus ditekan, sementara pengusaha besar yang menentukan muatan kerap lolos dari jerat hukum,” ujarnya.

Lebih lanjut, Winarto mengingatkan bahwa jika ketidakadilan ini terus berlangsung, maka gelombang aksi bisa meluas dan berdampak langsung pada distribusi barang dan logistik di berbagai daerah. Para sopir berharap pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan dan aparat penegak hukum, tidak menutup mata terhadap realita di lapangan.

Aksi mogok yang dilakukan di JJLS ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang mulai mengemuka di berbagai daerah. Para pengemudi mendesak adanya dialog terbuka dan kebijakan yang adil, bukan sekadar penindakan sepihak yang menimbulkan keresahan di kalangan pekerja angkutan barang.

Baca Juga :  Pertama di Indonesia, Event Lari Electric Run 2024 Bebas Emisi dengan Listrik dari Genset Hidrogen

Menariknya, aksi ini juga mendapat perhatian langsung dari Ketua Organisasi Sistim Komunikasi Pengemudi Nusantara (SISKOM-PN) Sigit Jajuli dengan Kode Panggilan PI-B15BAH, yang turut hadir dan terus meliput jalannya kegiatan sebagai bentuk dukungan moral serta dokumentasi perjuangan para pengemudi di lapangan. Kehadiran beliau menjadi simbol solidaritas antara organisasi pengemudi dan masyarakat transportasi nasional yang terus menyuarakan keadilan.

Aksi mogok sopir di Kulon Progo hari ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan seruan moral dan politik dari para pekerja jalanan yang selama ini menjadi tulang punggung distribusi ekonomi nasional. Mereka menuntut pengakuan, keadilan, dan perlindungan dari sistem yang selama ini justru menyudutkan mereka. (Red)

Berita Terkait

Dilaunching Pintar Brebes, Cegah Korupsi
Dampak Sosial dan Institusional Rotasi Jabatan
Pemaparan Toll Air Dan Bank Air Atasi Banjir Serta Penyediaan Air Baku Di DKI Jakarta
Kapolri Pimpin Penanaman Jagung Serentak di Grobogan, Targetkan 1 Juta Hektare untuk Swasembada Pangan 2025
Pj Sekda Tahroni, Dorong Kontraktor Lokal Bangun Brebes
Lagi dan Lagi Roy Suryo Bawa Bukti ‘Rekayasa’ Ijazah Jokowi Hari Ini
Bahlil Nggak Habis Pikir: “Lucu Banget, Kita Impor BBM dari Singapura yang Gak Punya Minyak!”
Mas Gibran Cicipi Manisnya Janji Swasembada Gula 2026: Drone Pupuk Dikerahkan, Petani Tebu Senyum Lebar!

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 19:28 WIB

Dilaunching Pintar Brebes, Cegah Korupsi

Kamis, 10 Juli 2025 - 10:47 WIB

Dampak Sosial dan Institusional Rotasi Jabatan

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:50 WIB

Kapolri Pimpin Penanaman Jagung Serentak di Grobogan, Targetkan 1 Juta Hektare untuk Swasembada Pangan 2025

Rabu, 9 Juli 2025 - 18:43 WIB

Pj Sekda Tahroni, Dorong Kontraktor Lokal Bangun Brebes

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:34 WIB

Lagi dan Lagi Roy Suryo Bawa Bukti ‘Rekayasa’ Ijazah Jokowi Hari Ini

Berita Terbaru

Berita

Dilaunching Pintar Brebes, Cegah Korupsi

Kamis, 10 Jul 2025 - 19:28 WIB

Bisnis

Epson EcoTank Generasi Terbaru: Solusi untuk Usaha Kecil

Kamis, 10 Jul 2025 - 12:40 WIB

Berita

Dampak Sosial dan Institusional Rotasi Jabatan

Kamis, 10 Jul 2025 - 10:47 WIB