google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Life Cycle Carbon Neutral (LCCN) untuk Pengelolaan Sampah di Banten

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Serang, dinamikanews.net – Pemerintah Provinsi Banten menerima kunjungan dari perusahaan asal Jepang yang memperkenalkan pendekatan baru dalam penanganan sampah dengan konsep Life Cycle Carbon Neutral (LCCN). Pertemuan yang berlangsung di Gedung Negara Provinsi Banten pada Selasa (13/05/25) ini bertujuan menawarkan solusi pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan dan sustainable (berkelanjutan).

Dalam pertemuan itu Prof. Dr. Minoru Fujii dari National Institute For Environmental Studies (Nies), The University of Tokyo, Mr. Prof. Aono, Dr. Esrom Hamonangan, Tenaga Ahli Lingkungan Hidup, Dr. Jony Holbert Panjaitan, Tb. Bayu Murdani Tokoh Masyarakat Tangsel, Buya Karis, Tokoh Masyarakat Badui Banten, Hermansyah Kader Gerindra Tangsel, dan lainnya berkesempatan bertemu dengan Gubernur Banten Andra Sony, didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Virgojanti guna membahas investasi serta pengelolaan sampah yang ada di Banten.

Seperti yang dijelaskan Tb. Bayu Murdani selaku Kepala Tim Perumus Proyek Pengelolaan Sampah di Banten mengatakan sangat berbeda dari metode konvensional yang mengubah sampah menjadi listrik, perusahaan Jepang ini menawarkan teknologi pemrosesan sampah berbasis uap (steam), yang diyakini lebih efisien dan berdampak minim terhadap lingkungan. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan dalam seluruh siklus hidup pengolahan sampah, sejalan dengan visi LCCN.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kabupaten Tegal Menyayangkan Tindakan Anarkis di Hari Buruh

Teknologi LCCN merupakan inovasi pengolahan sampah domestik dan industri yang ramah lingkungan. Teknologi ini dirancang untuk tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga meminimalkan emisi karbon (CO₂). CO₂ yang dihasilkan selama proses akan direaksikan dengan hidrogen (H₂) untuk menghasilkan metanol, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar biomethanol/bioethanol. Teknologi ini hanya menghasilkan residu kurang dari atau sama dengan 10% dari total sampah yang diolah.

Salah satu keunggulan dari teknologi LCCN adalah kemampuannya dalam mengolah hingga 10.000 ton sampah per hari. Proses pengolahan ini menghasilkan uap (steam) yang dapat digunakan oleh industri di sekitar wilayah Banten sebagai pengganti uap berbasis batubara, sehingga berkontribusi dalam pengurangan penggunaan energi fosil.

Didukung oleh Prof. Minoru Fujii dari National Institute for Environmental Studies (NIES) sekaligus Profesor di Tokyo University, studi kelayakan telah selesai dilakukan dan menunjukkan bahwa pembangunan fasilitas LCCN paling ideal berlokasi di Kota Cilegon, mengingat kedekatannya dengan kawasan industri yang membutuhkan suplai uap dalam skala besar.

Baca Juga :  Pilkada Serentak 2024, Polres Brebes Siapkan Personel Amankan Tahap Pendaftaran Paslon

Menanggapi hal tersebut Gubernur Banten, Andra Sony, menyambut baik penawaran kerja sama atas penawaran yang dilakukan oleh perusahaan Jepang ini dan menyampaikan apresiasi atas upaya konkret yang ditawarkan.

“Kami menyambut baik setiap inovasi yang bisa membantu menyelesaikan persoalan sampah di Banten. Teknologi berbasis steam ini menjadi salah satu opsi menarik yang layak dikaji lebih lanjut,” ujar Gubernur Andra Sony.

Ia juga menegaskan bahwa Provinsi Banten saat ini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah, terutama di daerah-daerah padat penduduk dan kawasan industri. Oleh karena itu, kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki teknologi unggul diharapkan mampu menjadi solusi nyata dan berkelanjutan.

Perlu diketahui hasil dari pertemuan tersebut diakhiri dengan komitmen untuk melanjutkan diskusi teknis dan administratif guna mewujudkan pembangunan fasilitas LCCN di Provinsi Banten dalam waktu dekat. Sedangkan tim Teknis dari Perusahaan Jepang akan hadir kembali ke Banten dijadwalkan pada bulan juli 2025 mendatang.(*)

Berita Terkait

75 Tahun IGTKI – PGRI Kabupaten Pemalang
Pencuri HP di Teras Masjid RSD Nganjuk Dibekuk,Terungkap Berkat Rekaman CCTV
Cegah Aksi Premanisme, Satgas Samapta Polres Brebes Gelar Patroli di Kawasan Pabrik
Dinsos Kota Tangerang Salurkan Bantuan Permakanan untuk Korban Banjir di Candulan
Patroli Satgas Preventif Ops Aman Candi: Lawan Premanisme dan Pungli di Slawi
AKBP Bayu Prasatyo Tekankan Profesionalisme dalam Serah Terima Jabatan Polres Tegal
Lambat Terbitkan Akta Kematian, Dukcapil Bekasi Utara Dipertanyakan
Gas Terus! Cikupa Gelar Pelatihan dan Festival UMKM, Biar Ekonomi Warga Makin Melejit!

Berita Terkait

Sabtu, 31 Mei 2025 - 21:25 WIB

75 Tahun IGTKI – PGRI Kabupaten Pemalang

Sabtu, 31 Mei 2025 - 17:38 WIB

Pencuri HP di Teras Masjid RSD Nganjuk Dibekuk,Terungkap Berkat Rekaman CCTV

Sabtu, 31 Mei 2025 - 16:46 WIB

Cegah Aksi Premanisme, Satgas Samapta Polres Brebes Gelar Patroli di Kawasan Pabrik

Sabtu, 31 Mei 2025 - 12:23 WIB

Dinsos Kota Tangerang Salurkan Bantuan Permakanan untuk Korban Banjir di Candulan

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:38 WIB

Patroli Satgas Preventif Ops Aman Candi: Lawan Premanisme dan Pungli di Slawi

Berita Terbaru

Berita

75 Tahun IGTKI – PGRI Kabupaten Pemalang

Sabtu, 31 Mei 2025 - 21:25 WIB