Kabupaten Tangerang, Dinamikanews.net – Pemerintah Kabupaten Tangerang sukses menerima Delegasi UNITAR (United Nations Institute for Training And Research), sebuah lembaga dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang bertujuan untuk membekali para pemimpin dan pejabat dari sektor publik dan swasta Asia melalui lokakarya tatap muka dengan keterampilan dan strategi untuk mendorong perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Pada hari Kamis, 12 September 2024.
Junko Shimazu selaku programme officer and team leader division for prosperity Hiroshima office UNITAR dalam sesi wawancara nya di lokasi memberikan jawaban nya sebagai berikut :
Junko Shimazu, bagaimana masukannya / Feedback atas kunjungan dari delegasi UNITAR hari ini di Ketapang Urban Aquaculture?
Signifikansi Kunjungan UNITAR ke Situs Konservasi Akuakultur di Tangerang,
Kunjungan UNITAR ke situs Konservasi Akuakultur di Tangerang mencerminkan komitmen organisasi untuk memajukan pembangunan berkelanjutan, terutama dalam hal konservasi lingkungan dan ketahanan pangan. Kunjungan ini merupakan bagian dari inisiatif kami yang lebih luas untuk mendorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan di antara negara-negara Asia-Pasifik. Dengan fokus pada praktik akuakultur yang berkelanjutan, kami bertujuan untuk mendukung upaya lokal dan regional dalam mengatasi tantangan lingkungan, mempromosikan ketahanan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Studi lapangan ini memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk melihat langsung pendekatan inovatif yang dilakukan Indonesia dalam menyeimbangkan pelestarian ekologi dengan pertumbuhan industri berkelanjutan, sesuai dengan misi UNITAR untuk berkontribusi pada tujuan pembangunan global.
Apa yang akan di rencakan oleh UNITAR setelah kegiatan ini dan apa yang akan di lakukan selanjutnya?
Wawasan dan Transfer Pengetahuan dari Studi Lapangan,
Wawasan yang diperoleh dari studi lapangan di situs Konservasi Akuakultur akan memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman tentang praktik berkelanjutan di antara 80 delegasi. Pengalaman ini akan memberikan contoh berharga tentang bagaimana akuakultur dapat dikelola dengan cara yang melestarikan lingkungan sambil mendukung pembangunan ekonomi. Setiap delegasi mewakili pemangku kepentingan utama dalam kerangka kebijakan atau penelitian di negara mereka masing-masing, dan pengetahuan yang mereka peroleh di sini akan memberdayakan mereka untuk mengadaptasi dan menerapkan praktik berkelanjutan serupa dalam konteks lokal mereka. Kunjungan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk observasi, tetapi juga platform untuk dialog dan pertukaran gagasan yang dapat menghasilkan kerja sama regional yang berdampak dan kemajuan kebijakan.