Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang menggelar serangkaian diskusi publik bertema demokrasi dan kepemiluan pada, Jumat (21/11/2025). Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat seri, melibatkan civitas akademika, aktivis, tokoh masyarakat, dan berbagai unsur masyarakat. Inisiatif ini merupakan implementasi dari PKPU Nomor 9 Tahun 2022 tentang partisipasi masyarakat.
Ketua Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) pada KPU Kabupaten Tangerang, Badri Tamam, mengatakan diskusi publik ini bertujuan untuk memfasilitasi dialog tentang demokrasi, politik, dan memberikan pendidikan pemilih yang komprehensif.

“Alhamdulillah, KPU Kabupaten memiliki kesempatan untuk mengundang seluruh civitas akademika, aktivis, tokoh masyarakat, dan unsur masyarakat untuk berdiskusi publik di KPU,” ujarnya.
Dikatakan Badri Tamam, pada seri pertama diskusi publik pihaknya telah mengundang organisasi seperti PMII, GMNI, dan HMI. Sementara, dalam seri kedua ini KPU melibatkan organisasi GP Ansor, Karang Taruna, KNPI, dan berbagai organisasi kepemudaan lainnya.
Sedangkan pada seri ketiga nanti diskusi publik akan fokus pada isu-isu kepemimpinan perempuan, dengan mengundang tokoh-tokoh perempuan inspiratif.
“Kemudian di seri terakhir akan melibatkan unsur masyarakat yang lebih luas, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama,” jelasnya.
Diskusi publik ini adalah bagian dari upaya KPU untuk hadir di tengah masyarakat dan menjadi fasilitator diskusi tentang demokrasi, tentunya dengan mengundang narasumber yang kompeten untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang demokrasi, politik, dan kepemiluan.
“Supaya masyarakat juga bisa melek politik. Karena ada ada yang berbicara, filsuf dari luar bahwa buta terburuk adalah buta politik. Karena kalau kita antipati terhadap politik, antipati terhadap nilai-nilai demokrasi, maka penggerak-penggerak kita di Kabupaten Tangerang ini pasti akan turun, downgrade,” tuturnya.
Selain itu, ia menambahkan, KPU Kabupaten Tangerang juga terus memperbarui data pemilih berkelanjutan. Saat ini, jumlah pemilih di Kabupaten Tangerang mencapai 2,4 juta, meningkat dari 2,3 juta pada Pemilu dan Pilkada sebelumnya.
“Output yang diharapkan dari kegiatan diskusi publik ini adalah terjalinnya silaturahmi antar aktivis dan peningkatan wawasan tentang demokrasi, politik, kepemiluan, dan kepemimpinan,” tandasnya.

















