Brebes, dinamikanews.net – Polemik internal di SMPN 1 Bumiayu Brebes, berlanjut. Pasca demo Jumat pekan lalu, ruang kasek disegel, sementara komite sekolah keluarkan surat rekomendasi agar guru penggerak demo dimutasi.
Sejak aksi demo Jumat pekan kemarin, aksi penolakan atas diangkatnya Ina Purnamasari sebagai Plt kepala sekolah masuk babak baru. Aksi demo reda, penolakan dilanjut dengan penyegelan ruang kepala sekolah.
Tindakan ini pun menimbulkan reaksi keras dari Komite SMPN 1 Bumiayu. Anggota komite ini mensinyalir, aksi siswa digerakan oleh sejumlah guru. Sehingga komite pun mengeluarkan surat pernyataan sikap terkait kekisruhan di sekolah. Surat tertanggal 11 November 2025 nomor: 001/Komite Sekolah/XI/2025 ditujukan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Brebes dan berisi usulah agar guru guru yang menjadi penggerak aksi demo segera dimutasi.
Adapun guru yang diusulkan untuk dimutasi dari SMPN 1 Bumiayu adalah
1. Adi Waluyo ( Waka kesiswaan)
2. Dian Yuda Prawira ( Waka kurikulum)
3. Reno Trisna Dewi ( Guru BK)
4. Saeful Bahri ( Guru IPS)
Ketua Komite SMPN 1 Bumiayu, Imam Santoso membenarkan telah menandatangani surat pernyataan sikap dan usulan mutasi terhadap 5 guru tersebut. Surat tersebut diterbitkan sebagai bentuk keprihatinan pihak komite terhadap situasi sekolah saat ini.
Menurut Imam Santoso, polemik di SMPN 1 Bumiayu telah mengganggu kenyamanan siswa selama kegiatan belajar. Dalam polemik itu, Imam mensinyalir ada pihak guru yang menjadi penggerak aksi demo. Sehingga komite mengusulkan untuk dimutasi.
“Jelas aksi kemarin ada yang menggerakkan dari beberapa guru, saya sudah investigasi dan punya bukti. Maka itu, demi kenyamanan siswa, komite berinisiatif mengusulkan lima guru yang terindikasi penggerak demo,” ungkap Imam, Jumat (14/11/2025).
Dalam polemik ini, lanjut Imam, telah merusak nama baik sekolah. Ini berawal dari pengangkatan Ina Purnamasari sebagai Plt Kepala SMPN 1 Bumiayu.
Pada Jumat pekan lalu, siswa berdemo di halaman sekolah dan dilanjutkan aksi penyegelan ruang kasek. Baru pada hari Kamis kemarin, terus dia, segel ruang kasek sudah dibuka.
“Guru tugasnya mendidik, bukan mengajari demo. Besoknya ruang kasek disegel sampai Kamis kemarin. Aksi aksi ini justru merusak nama sekolah. Kalau ada guru yang menolak kembalinya Bu Ina, silakan ajukan keberatan ke dinas. Jangan menggerakan siswa demo,” tegasnya.
Dihubungi terpisah, Ina Purnamasari mengaku belum menempati ruang kerjanya. Dia berharap pihak dinas turun untuk menangani polemik ini.
“Belum masuk ruangan (kasek), nunggu perintah. Kamis baru dibuka segelnya,” singkat Ina.
Tudingan provokator penggerak demo terhadap 5 guru dibantah Adi Waluyo, Wakasek Kesiswaan. Dalam polemik ini, Adi adalah salah satu dari lima guru yang diusulkan untuk dimutasi.
“Itu tuduhan yang belum ada kejelasan benar apa tidaknya. Saya masuk dalam guru yang diusulkan pindah, saya tidak merasa sebagai provokator. Aksi itu terjadi secara alamiah,” kilah Adi.
Dalam aksi demo pekan lalu, Adi tegas mengatakan tidak ada guru yang terlibat. Dia juga menyayangkan pihak komite yang tidak pernah melakukan klarifikasi dalam membuat tuduhan.
“Harusnya komite klarifikasi soal tuduhan itu. Yang jelas tidak ada guru yang terlibat,” tambah Adi.
Terkait masalah yang terjadi di SMPN 1 Bumiayu, Siwi Sitoresmi, Kabid PPTK (Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Brebes menegaskan sudah mengetahui surat pernyataan sikap dan usulan mutasi dari pihak komite.
“Sudah tahu soal surat itu, nanti kami akan koordinasi dulu,” jawab dia singkat.
(D. Miranoor)

















