Lebak, Dinamikanews.net- Pelaksanaan program Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Lebak kini memasuki tahap akhir, yakni pemeriksaan kesehatan para calon siswa yang direncanakan akan dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Lebak, kegiatan cek kesehatan tersebut akan dilaksanakan di Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, yang berlokasi di Narimbang, Kecamatan Rangkasbitung.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Lebak, Lela Gifty Clerita, menyampaikan pada tanggal 14 Juli mendatang, para calon siswa akan mulai mengikuti proses belajar dan tinggal di lingkungan sekolah.
“Para calon siswa akan mulai masuk dan tinggal di lingkungan sekolah pada 14 Juli nanti, bersamaan dengan dimulainya proses belajar. Jadi, selain dicek kesehatannya, langsung kita mulai kegiatan belajar mengajar,” ujar Lela, Rabu (9/7/2025).
Kabupaten Lebak akan melaksanakan Sekolah Rakyat di dua lokasi sementara, yakni di BPMP untuk jenjang SMA dan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk jenjang SD dan SMP. Fokus utama pelaksanaan tahap awal program ini adalah pada jenjang SMA dengan jumlah calon siswa sebanyak 100 orang, sementara jenjang SD dan SMP masing-masing akan menampung 50 siswa.
“Fokus awal kami memang di jenjang SMA. Dari total 28 kecamatan yang ada di Lebak, hanya lima kecamatan yang tidak mengirimkan calon siswa karena minimnya peminat,” kata Lela.
Ia juga menambahkan seluruh peserta Sekolah Rakyat merupakan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang selama ini sulit mengakses pendidikan formal secara layak. Program ini menjadi solusi untuk mendorong peningkatan kualitas hidup generasi muda yang terpinggirkan.
“Untuk Sekolah Rakyat ini, pemerintah menanggung semua kebutuhan siswa, mulai dari sandang, pangan, hingga tempat tinggal. Siswa hanya fokus belajar. Gratis. Bahkan ada pelajaran kewirausahaan agar setelah lulus, mereka bisa mandiri, menciptakan lapangan kerja, dan mengangkat ekonomi keluarganya,” ucapnya.
Program Sekolah Rakyat di Lebak ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menghapus kesenjangan pendidikan, terutama bagi anak-anak dari kelompok rentan. Selain memberikan akses pendidikan gratis, program ini juga menanamkan keterampilan hidup yang akan bermanfaat jangka panjang.