TANGERANG, Dinamikanews.net– Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, membuka pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir Kabupaten Tangerang pada Rabu (18/6/25).
Pertemuan ini bertujuan memperkuat kolaborasi berbagai pihak dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Tangerang.
Bupati Maesyal Rasyid menekankan kesehatan ibu dan bayi sebagai fondasi utama bagi generasi sehat dan berkualitas. Gerakan ini sudah berjalan sejak 2014, dan timnya resmi dibentuk melalui SK Bupati Nomor 441/Kep.246-Huk/2022.
“Gerakan ini memiliki tiga kelompok kerja utama: peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, penguatan sistem rujukan dan akuntabilitas pelayanan, serta pemberdayaan masyarakat,” jelas Bupati Maesyal.
Komitmen Pemkab Tangerang Wujudkan Generasi Emas 2045
Bupati Maesyal menyatakan gerakan ini berperan strategis dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. Ia berharap setiap kelompok kerja menjalankan tugasnya optimal untuk mencapai target penurunan angka kematian ibu dan bayi.
“Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melakukan berbagai upaya, termasuk melibatkan berbagai komponen dalam tim ini. Tujuannya adalah meningkatkan komitmen bersama untuk terus berperan aktif dalam derajat kesehatan ibu dan bayi,” ujar Bupati Maesyal.
Bupati juga mengapresiasi dedikasi seluruh jajaran perangkat daerah, tenaga kesehatan, dan mitra yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
“Mari terus jaga semangat kerja sama, gotong royong, dan kolaborasi mewujudkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal,” tambahnya.
Evaluasi dan Tindak Lanjut Program Penyelamatan Ibu dan Bayi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Muchlis, menjelaskan pertemuan ini menjadi sarana monitoring dan evaluasi berkala. Tujuannya merumuskan tindak lanjut atas temuan dan hambatan di lapangan.
Selain itu, pertemuan ini membahas hasil rekomendasi audit maternal perinatal 2025 dan rencana tindak lanjut program penyelamatan ibu dan bayi.
“Tujuan pertemuan ini, selain monitoring dan evaluasi, juga untuk penyampaian program tindak lanjut pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Bayi yang akan diselenggarakan Oktober 2024,” ungkap dr. Muchlis.
Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui pertemuan ini semakin mempertegas komitmennya menciptakan pelayanan kesehatan optimal bagi ibu dan anak. Seluruh komponen masyarakat diajak menjaga kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi baru lahir.
Harapannya, Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir ini berjalan lancar dan memberi manfaat besar bagi kesehatan generasi penerus di Kabupaten Tangerang.