google-site-verification: google05c48a55a4228fa2.html

Bareskrim Polri Ungkap Jaringan Judi Online Internasional.*

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Dinamikanews.net – Penyidik Bareskrim Polri mengungkap tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan judi online. Jaringan ini terhubung dengan server di China, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.

Dalam kasus ini, penyidik menetapkan sembilan tersangka, yakni AW (31) selaku agen grup BELKLO yang merupakan situs judol 1xbet, RNH (34) selaku supervisor operator, RW (32) selaku admin keuangan, MYT (31) selaku operator, dan RI (40) selaku member platinum. Kemudian, AT (34) selaku agen group Mimosa Situs 1XBET, DHK (37) selaku supervisor operator, FR (31) selaku operator, dan WY (30) selaku admin keuangan.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen. Pol. Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, kesembilan tersangka ditangkap di dua wilayah berbeda. Mereka mengoperasionalkan judi online (judol) jaringan internasional, dengan situs 1XBET yang servernya berada di Eropa.

Baca Juga :  Kemendes dan Kemensos Setuju untuk Pelaksanaan Kesejahteraan Sosial di Desa

“Para pelaku mendaftar sebagai agen judi online 1XBET dengan regional Indonesia, serta tidak menggunakan rekening miliknya sendiri, namun menggunakan rekening milik orang lain,” jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (21/2/2025).

Untuk menjalankan kegiatan judi online, ujarnya, pelaku menggunakan platform sosial media untuk berkomunikasi, seperti Telegram, Skype, dan Whatsaap. Kemudian, untuk hasil keuntungan dari kegiatan judol, para pelaku mengkonversi mata uang rupiah menjadi mata uang asing melalui beberapa money changer.

“Dari hasil kegiatan judi online tersebut para pelaku memperoleh keuntungan ratusan millyar dalam kurun waktu 1 tahun,” jelas Brigjen. Pol. Djuhandani.

Baca Juga :  Progres Konstruksi Seksi 1 Yogyakarta-Simpang Susun Banyurejo Capai 67,23%, Jasa Marga Targetkan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Selesai Sesuai Rencana.

Atas perbuatannya, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 303 KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara. Kemudian Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman penjara maksimal 10 tahun den atau denda paling banyak Rp10 miliar.

Selain itu, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar.

( Sugeng T )

Berita Terkait

Komisi V Setujui Anggaran Rp2,5 T untuk Kemendes PDT di RAPBN 2026
Dari Suryopratomo Hingga Dahlan Iskan, Tokoh Pers Perkuat PWI Pusat 2025–2030
Wakil Bupati resmikan dapur SPPG di Ponpes Al Badar 1 Balaraja
Proyek Hotmix Siluman di Sukabakti RT 01 RW 08
Adu Inovasi Energi, 10 Finalis Pertamina Goes To Campus Siap Berlaga
Warga Rasakan Manfaat Paving Blok di Desa Palasari
Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Banjir di Bali
Sulit Akses Jalan Ke UPT Batu Ampar, Wamen Viva Yoga: Semua Masalah Segera Kita Tuntaskan

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 19:37 WIB

Komisi V Setujui Anggaran Rp2,5 T untuk Kemendes PDT di RAPBN 2026

Minggu, 14 September 2025 - 18:12 WIB

Wakil Bupati resmikan dapur SPPG di Ponpes Al Badar 1 Balaraja

Sabtu, 13 September 2025 - 20:13 WIB

Proyek Hotmix Siluman di Sukabakti RT 01 RW 08

Sabtu, 13 September 2025 - 18:30 WIB

Adu Inovasi Energi, 10 Finalis Pertamina Goes To Campus Siap Berlaga

Kamis, 11 September 2025 - 19:26 WIB

Warga Rasakan Manfaat Paving Blok di Desa Palasari

Berita Terbaru